Menghitung kebutuhan semen dan pasir pada plesteran dinding

Menghitung kebutuhan semen dan pasir pada plesteran dinding - Setelah anda membaca artikel saya sebelumnya tentang menghitung kebutuhan pasir dan semen untuk pasangan batu bata, mungkin anda bertanya-tanya bagaimana dengan pekerjaan plesteran dinding. Beberapa masukan dari teman-teman artikel ini saya pisah lagi biar satu halaman tidak terlalu penuh. Pekerjaan plesteran dinding merupakan pekerjaan yang harus dilakukan setelah melakukan pasangan batu bata. Pada pasangan batu bata menggunakan spesi campuran semen dan pasir, pada pekerjaan plesteran dinding juga sama. Bahkan cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pun juga hampir sama. Perbedaanya pada nilai indeks. Material pada plesteran dinding terdiri dari pasir dan semen, sehingga dalam menentukan kebutuhan semen dan pasir harus menggunakan rumus. 

Sebelum kita mulai perhitungan kebutuhan semen dan pasir pada plesteran dinding, perlu kita pahami apa itu sebenarnya plesteran dinding. Berikut definisi dan fungsi plesteran dinding pada rumah


Plesteran dinding merupakan bagian dari pekerjaan finishing pada dinding. Plesteran bisa disebut material penyangga/dasar untuk acian. Jika masih ingat, dalam artikel sebelumnya sudah dijelaskan bahwa susunan material dinding adalah bata merah, plesteran, acian dan cat untuk paling luar. Fungsi dari plesteran dinding itu sendiri adalah membuat permukaan dinding menjadi rata. Selain itu juga sebagai peredam energi panas dari luar. 

Menghitung kebutuhan semen dan pasir pada plesteran dinding

Plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 15 mm

Rata-rata tebal plesteran pada dinding yang digunakan untuk rumah tinggal standar adalah 15 mm. Seperti biasa untuk perbandingan campuran bisa disesuaikan. Sesuai dengan peraturan SNI 2008, Untuk mengerjakan plesteran seluas 1 m2 membutuhkan semen (PC) 6,24 kg dan pasir (PP) 0,024 m3. apabila anda mempunyai dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 3 m, maka dapat dihitung kebutuhan semen dan pasir sebagai berikut.

Luas dinding  = 10 x 3 = 30 m2

Volume semen = 6,24 x 30 = 187,2 kg = 187,2/40 = 5 sak semen

Volume pasir   = 0,024 x 30 = 0,72 m3

Pada plesteran dinding punya 2 sisi dalam dan luar. Oleh karena itu harus dikalikan 2 menjadi

kebutuhan semen pada plesteran dinding = 5 x 2 = 10 sak semen

Kebutuhan pasir pada plesteran dinding = 0,72 x 2 = 1,44 m3

Plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm

Rata-rata tebal plesteran pada dinding yang digunakan untuk rumah tinggal standar adalah 15 mm. Seperti biasa untuk perbandingan campuran bisa disesuaikan. Sesuai dengan peraturan SNI 2008, Untuk mengerjakan plesteran seluas 1 m2 membutuhkan semen (PC) 5,18 kg dan pasir (PP) 0,026 m3. apabila anda mempunyai dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 3 m, maka dapat dihitung kebutuhan semen dan pasir sebagai berikut.

Luas dinding  = 10 x 3 = 30 m2

Volume semen = 5,18 x 30 = 155,4 kg = 155,4/40 = 4 sak semen

Volume pasir   = 0,026 x 30 = 0,78 m3 

Pada plesteran dinding punya 2 sisi dalam dan luar. Oleh karena itu harus dikalikan 2 menjadi

kebutuhan semen pada plesteran dinding = 4 x 2 = 8 sak semen

Kebutuhan pasir pada plesteran dinding  = 0,78 x 2 = 1,56 m3

Plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 15 mm

Rata-rata tebal plesteran pada dinding yang digunakan untuk rumah tinggal standar adalah 15 mm. Seperti biasa untuk perbandingan campuran bisa disesuaikan. Sesuai dengan peraturan SNI 2008, Untuk mengerjakan plesteran seluas 1 m2 membutuhkan semen (PC) 4,42 kg dan pasir (PP) 0,027 m3. apabila anda mempunyai dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 3 m, maka dapat dihitung kebutuhan semen dan pasir sebagai berikut.

Luas dinding  = 10 x 3 = 30 m2

Volume semen = 4,42 x 30 = 132,6 kg = 132,6/40 = 4 sak semen

Volume pasir   = 0,027 x 30 = 0,81 m3 

Pada plesteran dinding punya 2 sisi dalam dan luar. Oleh karena itu harus dikalikan 2 menjadi

kebutuhan semen pada plesteran dinding = 4 x 2 = 8 sak semen

Kebutuhan pasir pada plesteran dinding = 0,81 x 2 = 1,62 m3

Kebutuhan semen dan pasir juga tergantung dari proses pengerjaannya. Apabila pekerjaan plesteran tidak sesuai dengan standar acuan maka menyebabkan kerugian di material. Oleh karena itu pentingnya mengerti dan paham tentang pekerjaan plesteran yang baik. 

Share this post