Cara menghitung progress pekerjaan proyek dengan mudah
Friday, November 13, 2015
18 Comments
Cara menghitung progress pekerjaan proyek dengan mudah- Pada kesempatan ini saya akan berbagi tips dan metode untuk menghitung progress pekerjaan pada proyek. Tujuan dari menghitung progress ini adalah untuk membuat perhitungan opname untuk mandor. Pada artikel sebelumnya berjudul cara membuat kurva S proyek sudah dijelaskan bahwa kurva S adalah jadwal pelaksanaan proyek sebagai acuan beberapa pekerjaan dan kontrol durasi pekerjaan. Untuk mengontrol dan mengetahui apakah pelaksanaan dilapangan sudah sesuai dengan kurva S atau belum maka bisa diketahui dengan menghitung progress pekerjaan terlebih dahulu.
Cara menghitung progress pekerjaan proyek sangat mudah dilakukan bahkan oleh seorang engineer baru pun sangat bisa dilakukan karena rumus perhitungan yang sangat sederhana. Seperti yang sudah saya sampaikan di atas tadi bahwa progress pekerjaan sangat penting dilakukan karena digunakan untuk acuan opname. Anda bisa membaca pengertian opname dan retensi apabila belum mengetahui apa itu opname.
kolom struktur |
Apabila anda sebagai control engineer pada sebuah proyek terutama sistem swakelola, tentu menghitung progress pekerjaan adalah tugas anda. Berbicara masalah pekerjaan di proyek, pekerjaan proyek terdiri dari pekerjaan yang sudah dikerjakan dan pekerjaan yang belum dikerjakan. Yang dinamakan dengan progress pekerjaan adalah pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh subkon atau mandor sesuai dengan gambar dan rencana kerja dan syarat. Jika masih ada pekerjaan yang belum dikerjakan itu tidak termasuk progress pekerjaan.
Cara menghitung progress pekerjaan proyek menggunakan rumus sebagai berikut
Progress = (volume pekerjaan sudah dikerjakan / volume pekerjaan total) x 100%
Langkah-langkah yang harus anda mulai untuk menghitung progress adalah
- Mengidentifikasi item pekerjaan yang sudah berjalan di lapangan misalkan pekerjaan kolom, pekerjaan balok, dan pekerjaan pelat.
- Membreakdown atau menguraikan lagi dalam pekerjaan itu terdapat sub item pekerjaan apa saja. Misalkan pekerjaan kolom terdapat sub pekerjaan bekisting, beton, dan pembesian.
- Menghitung volume sub pekerjaan misalkan pekerjaan bekisting yang sudah terpasang pada volume sebesar 100 m2, beton yang sudah dikerjakan 2 m3 dan sebagainya.
- Hasil volume yang sudah dikerjakan tersebut kemudian dibagi dengan volume pekerjaan total dikali 100%.
- Volume yang sudah dihitung dikalikan dengan harga upah per satuan sesuai dengan kesepakatan
- Lakukan hal yang sama dengan sub-sub pekerjaan lain.
Agar lebih jelasnya Cara menghitung progress pekerjaan proyek dengan mudah, saya beri contoh hitungan sebagai berikut.
Pada sebuah proyek hotel 9 lantai terdapat seorang mandor struktur akan melakukan pengajuan opname pekerjaan kolom lantai 1. Volume total pekerjaan kolom adalah bekisting 300 m2, beton 200 m3, pembesian 10000 kg. Berapa jumlah upah yang harus dibayar kepada mandor tersebut jika upah untuk bekisting 25000 / m2, beton 30000/m3, dan pembesian 1000/kg.?
Identifikasi item pekerjaan
Pekerjaan yang sudah dikerjakan adalah bekisting kolom, beton kolom, pembesian kolom pada lantai 1.
Menghitung volume sub pekerjaan
Luas bekisting kolom yang sudah dikerjakan pada lantai 1 adalah 20 m2. Volume beton yang sudah dicor lantai 1 adalah 12 m3. Sedangkan pembesian yang sudah dikerjakan adalah 1200 kg.
Persentase pekerjaan
Pekerjaan bekisting kolom = 20/300 x 100% = 7%
Pekerjaan beton kolom = 12/200x100 = 7%
Pekerjaan pembesian = 1200/10000x100% = 12%
Perhitungan opname atau biaya
Bekisting kolom = 20 m2 x 25000 = 500.000,-
Beton kolom = 12 m3 x 30000 = 600.000,-
pembesian kolom = 1200 kg x 1000 = 1.200.000,-
Total = 2.300.000,-
Retensi = 5% x 2.300.000 = 115.000,-
Total opname = total- retensi = 2.300.00 - 115.000 = 2.185.000,-
Ini merupakan contoh untuk perhitungan progress pekerjaan proyek atau opname lapangan. Pada contoh di atas kenapa saya kurangi retensi. Sperti pada artikel sebelumnya, retensi adalah biaya jaminan pekerjaan yang sudah dikerjakan berupa potongan pada saat opname. Jika pekerjaan tersebut sudah selesai masa pemeliharaanya, maka biaya retensi dapat dicairkan kembali. Demikian tips dan cara mudah menghitung progress proyek dengan mudah dan simpel.
penting dipelajari bg pekerja baru proyek,
ReplyDeleteTerimakasih, atas artikel yang bermanfaat...
ReplyDeleteSama sama gan
Deletetapi bagaimana cara kita menghitung Progres pekerjaan Pembesian.
ReplyDeletetapi bagaimana cara kita menghitung Progres pekerjaan Pembesian.
ReplyDeleteJikA pkerjaan pmbesian pada kontrak satuannya kg maka hitung volume besi di lapangan dikonversi ke kg. Baru di kali bobot pekerjaan
DeleteCara perkalian nya sedikit ada yg salah..
ReplyDelete20/300x100% = 7% seharus nya 20x100%/300 = 7%
Cara perkalian nya sedikit ada yg salah
ReplyDelete20/300x100% = 7% seharus nya 20x100%/300 = 7%
(20/300) x 100 %
Deletehampir sama seperti materi kuliah manajemen proyek.. btw lulusan dari mana gan?
ReplyDeleteSaya lulusan UII gan
Deletemohon tanya, apakah material on site dapat dipertimbangkan untuk penambahan persen kemajuan pekerjaan? misalnya mau pasang dinding, material hebel dan perekat sudah di lapangan tetapi pekerjaan pasangan dinding belum dimulai... tks
ReplyDeleteKalo dikantor saya biasanya bisa, justru material on site hitungan persentasinya lebih besar daripada jasa.
Deletemohon tanya apakah material on site bisa menjadi pertimbangan utk ditambahkan persentase progressnya??
ReplyDeleteTergantung dari kontrak kerja. Jika pada kontrak terdapat bobot material on site maka bisa diprogreskan
Deletebagaimana rumus menghitung realisasi kemajuan kumulatif progres
ReplyDeleteVolume kumulatif dikali dengan bobot pekerjaan
DeleteApakah ada aplikasi nya agar lebih mudah menghitungnya?
ReplyDelete