Tugas Manajemen Konstruksi (MK) Proyek Gedung
Wednesday, June 8, 2016
5 Comments
Tugas Manajemen Konstruksi (MK) Proyek Gedung- Proyek gedung dengan nilai kontrak yang besar biasanya akan membutuhkan suatu konsultan pengawas yang mengawasi jalannya proyek. Biasanya konsultan pengawas pada proyek gedung disebut dengan Manajemen Konstruksi. Manajemen Konstruksi (MK) ini bisa berupa badan usaha atau tidak tergantung dari jenis proyek yang ditangani. Proyek-proyek yang menggunakan Manajemen Konstruksi biasanya proyek swasta atau proyek pemerintah dengan tipe Design and Build. Lalu apa saja tugas manajemen konstruksi pada proyek gedung?
Ada beberapa perbedaan tugas manajemen konstuksi proyek dengan sistem kontraktor dengan proyek sistem swakelola. Namun secara garis besar sama. Pada proyek gedung, peranan MK ini sangat dibutuhkan bagi owner/pemilik proyek karena manajemen Konstruksi langsung di bawah owner dan kedudukannya lebih tinggi dibandingkan dengan kontraktor. Jadi tidak heran apabila penentu kebijakan tertinggi dalam menentukan metode pelaksanaan adalah manajemen konstruksi. Sudah dapat disimpulkan bahwa segala kegiatan yang dilaksanakan kontraktor harus disetujui oleh MK terlebih dahulu.
Pada artikel Tugas Manajemen Konstruksi (MK) Proyek Gedung ini akan dibahas tugas-tugas MK pada proyek dengan sistem kontraktor. Secara garis besar tugas-tugas Manajemen Konstruksi adalah sebagai berikut.
- Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi yang benar atau tidak
- Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor secara tertulis
- MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan kesepakatan
- Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor.
- Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala sesuatu di proyek
- Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner langsung
- Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak atau tidak.
- Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
- Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor
- Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan.
- Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi syarata K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
- Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat skedul.
Pada proyek gedung terdiri dari 3 sub pekerjaan besar antara lain pekerjaan struktur, arsitektur dan interior, dan mekanikal elektrikal plumbing. Oleh karena itu minimal dari susunan struktur organisasi dari Manajemen Konstruksi adalah pengawas struktur, pengawas arsitek dan interior, dan pengawas MEP. Adapun tugas dari masing-masing pengawas tersebut adalah
Tugas Pengawas Struktur
- Mengawasi proses pekerjaan pembesian apakah sesuai dengan gambar shopdrawing atau tidak. Apabila ada besi yang kurang pengawas berhak menunda pengecoran.
- Mengawasi proses pekerjaan bekisting apakah sudah aman terhadap lingkungan dan tidak membahayakan sekitarnya. Karena pembuatan perancah yang tidak kuat akan meningkatkan resiko kecelakaan kerja.
- Mengawasi proses pekerjaan pengecoran terutama penggunaan vibrator agar hasil beton tidak ada yang keropos.
- Manajemen konstruksi berhak menegur secara tertulis kepada pelaksana dari kontraktor
- Memeriksa ijin pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor mengenai pekerjaan struktur
Tugas Pengawas Arsitektur dan Interior
- Mengawasi pekerjaan finishing mulai dari pasangan dinding, lantai, plafond, fasade hingga furniture interior
- Mengawasi dan memeriksa penggunaan material apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak atau tidak.
- Menegur pelaksana apabila ada pekerjaan arsitektur dan interior yang kurang rapi
- Selalu berkoordinasi antara pengawas arsitektural dengan pengawas MEP karena pekerjaan keduanya saling berhubungan
- Selain kontraktor, MK juga harus menghitung progres pekerjaan untuk membandingkan progres dari kontraktor dan dari manajemen konstruksi.
Tugas Pengawas MEP
- Selalu berkoordinasi dengan pelaksana MEP dari kontraktor agar tidak terjadi perbedaan sistem pekerjaan
- Harus paham dengan sistem MEP sebuah gedung karena MEP berbeda dengan struktur maupun arsitektural. MEP lebih ke sistem. Pembuktian pekerjaan benar-benar selesai apabila sistemnya sudah berjalan.
- Paham dan mempunyai wawasan luas mengenai spesifikasi-spesifikasi alat MEP seperti Genzet, Panel listrik, Lift dan sebagainya.
- Mengesahkan ijin pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor sebelum dimulai
- Selalu memberikan masukan kepada owner mengenai pekerjaan MEP
Secara struktural posisi Manejemen Konstruksi bertanggung jawab langsung kepada owner mengenai Biaya, Mutu dan Waktu. Tidak heran jika MK sering marah-marah dan mendesak kontraktor untuk mempercepat progres pelaksanaan. Selain itu, tugas manajemen konstruksi yang lain adalah memastikan sistem administrasi yang digunakan antara owner, MK, dan kontraktor harus berjalan dengan baik. Peranan administrasi sangat penting karena apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari bisa dicari solusi terbaiknya.
Demikian sedikit sharing mengenai Tugas Manajemen Konstruksi (MK) Proyek Gedung. Semoga bermanfaat
Tugas ME.P hrs berkoordinas dgn.pelaksana struktur menentukan jalur pemasangan plumbing.posisi lift thdp garis as vertikal maupun horixontal jika ada ....titik instalasi listrik perletakan sakelar stock kontak panel pabx dsb
ReplyDeleteBetul sekali pak andi zulfikar. Memang dalam setiap detail pekerjaan harus berkoordinasi
DeleteDi kepmen pu kok manajemen proyek di pisahkan dgn konsultan pengawas ya?
ReplyDeleteSaya terbilang baru didunia kontraktor,boleh tanya kepada agan2 senior nih,MK ditunjuk oleh owner atau pemenang tender
ReplyDeleteMau tanya om. Beda pengawas dan MK apa ya?
ReplyDelete