Permasalahan yang sering terjadi pada proyek jalan tol
Sunday, August 7, 2016
Add Comment
Permasalahan yang sering terjadi pada proyek jalan tol- Di dunia proyek memang selalu dipenuhi dengan permasalahan-permasalahan yang harus segera diselesaikan. Permasalahan tersebut bisa timbul akibat masalah teknis maupun non teknis. Di setiap proyek memiliki permasalahan yang berbeda-beda tergantung dari jenis proyek dan lokasi. Semakin besar nilai proyek semakin besar permasalahan yang dihadapi karena sejalan dengan tingkat resiko yang ada. Permasalahan yang dihadapi proyek gedung tentu saja berbeda dengan proyek jalan. Proyek jalan biasanya memiliki permasalahan sosial yang banyak karena lokasi yang dilalui melewati beberapa pemukiman yang berbeda-beda.
Proyek jalan khususnya jalan tol memiliki nilai kontrak yang sangat besar karena volume yang dikerjakan sangat banyak. Dengan nilai kontrak yang begitu besar tentu saja permasalahan yang dihadapi di lapangan pun tidak sedikit. Berikut permasalahan yang sering terjadi pada proyek jalan tol.
1. Lahan belum bebas
Permasalahan lahan belum bebas sangat mungkin terjadi pada proyek jalan tol. Walaupun permasalahan ini menjadi tanggung jawab owner jalan tol, akan berakibat pada progres pekerjaan. Adanya lahan yang belum bebas ini biasanya disebabkan pemilik lahan tidak sepakat dengan harga beli oleh owner sehingga pemilik lahan enggan meninggalkan lahannya.
Salah satu solusi mengatasi permasalahan ini di lapangan adalah membantu owner dalam pendekatan kepada pemilik lahan agar pemilik lahan bersedia melepas lahannya.
2. Perijinan Quarry
Selain masalah sosial, proyek jalan tol juga memiliki banyak permasalahan teknis seperti lambatnya perijinan quarry. Seperti dijelaskan dalam artikel Proses perijinan pertambangan quarry setidaknya paling cepat dalam mengurus surat ijin pertambangan adalah 3 bulan. Akibatnya pekerjaan timbunan menjadi terlambat. Keterlambatan ini akan berpengaruh terhadap pekerjaan lainnya seperti drainage layer, LC dan Rigid.
3. Rencana trase jalan melewati makam
Proyek jalan tol biasanya akan melewati beberapa persawahan dan pemukiman warga yang didalamnya terdapat beberapa makam. Lahan makam sangat berbeda dengan lahan rumag tinggal warga karena tidak bisa sembarangan untuk diclearing. Makam harus dipindahkan atau direlokasi ke tempat yang tidak terkena trase jalan tol. Proses pemindahan makam pun tidak bisa dilakukan kapan saja. karena biasanya warga mempunyai ritual khusus saat memindahkan makam yang membutuhkan waktu lebih lama sehingga mengganggu progres pekerjaan di lapangan.
4. Wartawan dan LSM
Proyek jalan tol adalah proyek besar yang menjadi sorotan langsung oleh Presiden dan publik. Tidak heran jika setiap detik proyek ini selalu di awasi oleh LSM dan wartawan. Apalagi jika terjadi kecelakaan kerja dalam waktu yang singkat seluruh publik langsung mengetahui. Walaupun terkadang kejadian sebenarnya di proyek tidak seperti apa yang diberitakan di media.
5. Waktu yang singkat
Proyek tol mempunyai volume pekerjaan yang besar dengan waktu yang sedikit. Sehingga pekerjaan di lapangan hampir 24 jam kerja. Tidak hanya itu, tekanan dari mana aja selalu datang karena memang menjadi sorotan langsung oleh Presiden.
6. Subkon Mogok Kerja
Hampir semua pekerjaan besar pada proyek jalan tol dikerjakan oleh subkontraktor. Hal ini untuk mengantisipasi Biaya Administrasi Umum jika dikerjakan secara swakelola. Cara memonitoring pun juga lebih mudah karena kontrak terhadap subkon berdasarkan volume. Akan menjadi masalah besar jika subkon terjadi mogok kerja karena ada negosiasi harga yang belum deal.
7. Pemindahan Tiang Listrik dan Sutet oleh PLN
Trase jalan tol biasanya akan melewati beberapa kabel listrik dan tower sutet yang sudah ada sebelumnya sehingga pemindahan tower listrik harus dilakukan agar tidak menganggu jalan tol. Tower listrik ini sepenuhnya milik PLN sehingga pemindahan harus dilakukan oleh pihak PLN. Beberapa pengalaman yang pernah terjadi, proses pemindahan oleh PLN terbilang sangat lama dan membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor dan dibayarkan kepada PLN. Proses ini membutuhkan waktu yang lama dan otomatis akan mengganggu progres pekerjaan di lapangan.
Masih banyak lagi permasalahan yang terjadi pada proyek jalan tol. Poin-poin di atas hanya sebagian kecil saja dari permasalahan yang sering terjadi karena tiap daerah mempunyai masalah sosial dan teknis yang berbeda-beda.
1. Lahan belum bebas
Permasalahan lahan belum bebas sangat mungkin terjadi pada proyek jalan tol. Walaupun permasalahan ini menjadi tanggung jawab owner jalan tol, akan berakibat pada progres pekerjaan. Adanya lahan yang belum bebas ini biasanya disebabkan pemilik lahan tidak sepakat dengan harga beli oleh owner sehingga pemilik lahan enggan meninggalkan lahannya.
Salah satu solusi mengatasi permasalahan ini di lapangan adalah membantu owner dalam pendekatan kepada pemilik lahan agar pemilik lahan bersedia melepas lahannya.
2. Perijinan Quarry
Selain masalah sosial, proyek jalan tol juga memiliki banyak permasalahan teknis seperti lambatnya perijinan quarry. Seperti dijelaskan dalam artikel Proses perijinan pertambangan quarry setidaknya paling cepat dalam mengurus surat ijin pertambangan adalah 3 bulan. Akibatnya pekerjaan timbunan menjadi terlambat. Keterlambatan ini akan berpengaruh terhadap pekerjaan lainnya seperti drainage layer, LC dan Rigid.
3. Rencana trase jalan melewati makam
Proyek jalan tol biasanya akan melewati beberapa persawahan dan pemukiman warga yang didalamnya terdapat beberapa makam. Lahan makam sangat berbeda dengan lahan rumag tinggal warga karena tidak bisa sembarangan untuk diclearing. Makam harus dipindahkan atau direlokasi ke tempat yang tidak terkena trase jalan tol. Proses pemindahan makam pun tidak bisa dilakukan kapan saja. karena biasanya warga mempunyai ritual khusus saat memindahkan makam yang membutuhkan waktu lebih lama sehingga mengganggu progres pekerjaan di lapangan.
4. Wartawan dan LSM
Proyek jalan tol adalah proyek besar yang menjadi sorotan langsung oleh Presiden dan publik. Tidak heran jika setiap detik proyek ini selalu di awasi oleh LSM dan wartawan. Apalagi jika terjadi kecelakaan kerja dalam waktu yang singkat seluruh publik langsung mengetahui. Walaupun terkadang kejadian sebenarnya di proyek tidak seperti apa yang diberitakan di media.
5. Waktu yang singkat
Proyek tol mempunyai volume pekerjaan yang besar dengan waktu yang sedikit. Sehingga pekerjaan di lapangan hampir 24 jam kerja. Tidak hanya itu, tekanan dari mana aja selalu datang karena memang menjadi sorotan langsung oleh Presiden.
6. Subkon Mogok Kerja
Hampir semua pekerjaan besar pada proyek jalan tol dikerjakan oleh subkontraktor. Hal ini untuk mengantisipasi Biaya Administrasi Umum jika dikerjakan secara swakelola. Cara memonitoring pun juga lebih mudah karena kontrak terhadap subkon berdasarkan volume. Akan menjadi masalah besar jika subkon terjadi mogok kerja karena ada negosiasi harga yang belum deal.
7. Pemindahan Tiang Listrik dan Sutet oleh PLN
Trase jalan tol biasanya akan melewati beberapa kabel listrik dan tower sutet yang sudah ada sebelumnya sehingga pemindahan tower listrik harus dilakukan agar tidak menganggu jalan tol. Tower listrik ini sepenuhnya milik PLN sehingga pemindahan harus dilakukan oleh pihak PLN. Beberapa pengalaman yang pernah terjadi, proses pemindahan oleh PLN terbilang sangat lama dan membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor dan dibayarkan kepada PLN. Proses ini membutuhkan waktu yang lama dan otomatis akan mengganggu progres pekerjaan di lapangan.
Masih banyak lagi permasalahan yang terjadi pada proyek jalan tol. Poin-poin di atas hanya sebagian kecil saja dari permasalahan yang sering terjadi karena tiap daerah mempunyai masalah sosial dan teknis yang berbeda-beda.
0 Response to "Permasalahan yang sering terjadi pada proyek jalan tol"
Post a Comment